September 20, 2016

Berkah Dewi di Dunia yang Indah Ini! Jilid 3 Bab 1 (Bagian 8)

Penerjemah: Vee
Editor: Switch

Yang blonde emang cantik ....

Bagian 8
“Ini aneh—! Tidak, tunggu dulu! Apa-apaan tiba-tiba berubah keputusan begini?! Tunjukkan bukti yang kuat dulu! Menjatuhkan hukuman mati pada seseorang dengan enteng begitu, kepala Anda pasti sudah tidak beres!”

“Terdakwa! Jaga omongan Anda!”

“Kazuma benar. Ini aneh, pasti ada yang salah. Mungkin benar, Kazuma menyimpan dendam karena harus memikul biaya reparasi akibat banjir, sehingga dia sering mengeluh dan membenci Tuan Tanah, dan mungkin dapat memicu masalah suatu hari nanti. Tetapi terlepas dari itu semua, dia tidak mungkin berani menteleportasikan coronatite hanya semata-mata untuk membunuh Anda!”

“Hei, kau ini ingin mencoba membelaku atau malah menjatuhkanku, sih? Bicara yang jelas!
Ketika aku masih mencari cara untuk menutup mulut Aqua, Megumin melepas penutup matanya dan berkata:
“Baiklah, karena kalian berpikir Kazuma adalah seorang teroris, aku akan menunjukkan bagaimana teroris yang sebenarnya .... Hei, apa yang kalian lakukan?! Lepaskan aku!”
Melihat mata merah Megumin bersinar, penjaga langsung bergegas untuk menahannya.

“Nah—! Ini aneh! Sangat aneh! Mataku dapat melihat kehadiran hawa jahat berkeliaran di udara di dalam pengadilan ini! Tunggu sebentar, aku akan memurnikan udara ini sekarang .... Ah! Aku tidak akan menggunakan sihir yang mencurigakan, jangan halangi aku!

“Penggunaan sihir sangat dilarang di dalam pengadilan! Hal itu kemungkinan dapat mengganggu alat pendeteksi kebohongan!”

“Cukup, cepat bawa mereka berdua keluar dari sini!”
Sena berdiri, dia memerintahkan para penjaga untuk membawa Megumin dan Aqua keluar dari pengadilan.

Tertib! Tertib! Saya bilang yang tertib saat di pengadilan!
Sang Hakim akhirnya kalap, beliau membentak sambil memukulkan palunya.

Tiba-tiba ketika para penjaga hendak membawa Megumin dan Aqua keluar,

“—Yang Mulia, tolong lihat ini.”
Darkness yang sedari tadi diam mengeluarkan sesuatu dari dadanya.

Itu adalah liontin yang tampak sangat berharga dengan ukiran lambang di atasnya.

Aku tidak tahu apa maksudnya, tapi sepertinya orang-orang di pengadilan mengetahui benda itu.

Be-Benda itu .... A-Anda adalah ....”
Hakim berdiri secara tiba-tiba, dengan tatapan terkejut melihat ke arah liontin itu.

Di saat mata semua orang tertuju padanya, Darknes berbicara dengan lembut.
“Maaf, tapi bisakah Anda menunda persidangan ini untukku? Aku tidak bermaksud untuk membuat jaksa menutup kasus ini. Tapi aku memerlukan waktu agar bisa membuktikan bahwa pria ini bukanlah pengikut dari Pasukan Raja Iblis, dan tidak bersalah. Selain itu, aku akan meminta padanya untuk mengganti rugi atas hancurnya kediaman Tuan Tanah.”

Sena dan hakim berdiri kaku sambil menatap ke arah liontin yang ditunjukkan Darkness.

Di saat Sena dan hakim berdiri kaku, hanya Tuan Tanah yang masih melakukan protes kecil.

“Mengenai hal itu .... Tapi, meskipun kau meminta ganti rugi ...!”

“Alderp. Sebagai korban atas semua kejadian ini, anggap ini sebagai permohonan langsung dariku. Jika Anda menyetujuinya, aku bersedia melakukan apa pun untuk Anda. Aku tidak menyuruh Anda untuk menarik tuntutannya, aku hanya ingin Anda menunggu lebih lama.”
Mendengar apa yang dikatakan Darkness, Tuan Tanah berdiri sambil menelan ludah.

“Apa pun? A-Apa pun katamu …?

“Ya. Apa pun.”
Mendengar perkataan Darkness, mata Tuan Tanah langsung berubah mesum sambil menatap tubuh Darkness.

Dia lalu kembali duduk di kursinya:
“Baiklah, karena kau yang memintanya, aku akan memberikan pria itu waktu lebih lama.”

—Setelah diberikan izin untuk meninggalkan persidangan, aku bertanya pada Darkness yang berjalan di belakangku:
Tadi itu kenapa? Maksudku, apa kau kenal dengan si paman Alderp itu?”

“... Ya, bisa dibilang begitu. Ketika aku masih muda, dia sepertinya memiliki ketertarikan terhadapku. Bahkan sejak istrinya meninggal, dia mengajakku menikah beberapa kali. Tetapi ayahku menolaknya karena perbedaan umur di antara kami berdua.”

Mengerikan. Sebenarnya seberapa gigihnya si paman itu?
A-Apa benar ini tidak apa-apa? Sampai-sampai kau harus berjanji melakukan apa pun demi si paman mesum itu? Dari caranya melihatmu saja, mungkin dia akan memintamu untuk melakukan sesuatu yang tidak-tidak.”

“Se-Sesuatu yang tidak-tidak …?”
“Ka-Kamu ... memberikan belas kasihan padaku ....”
Aku dibuat gagal paham dengan muka merah mesumnya yang terengah-terengah. Lalu, aku pun pergi bersama Darkness untuk menjemput Aqua dan Megumin yang ditahan.

<< SebelumnyaSelanjutnya >>

0 komentar:

Post a Comment