September 06, 2016

Berkah Dewi di Dunia yang Indah Ini! Jilid 3 Bab 1 (Bagian 2)

Penerjemah: Vee
Editor: Switch
Kazuma dipenjara ....

Bagian 2
Di kantor polisi yang terletak di tengah kota.

Sebuah bangunan yang jarang dikunjungi oleh seorang petualang sepertiku.
Sekarang, aku sedang berada di kantor polisi, terkurung di dalam sana.

Baiklah, jangan memberontak dan masuklah. Sampai pengadilan selesai dilaksanakan, kamu akan tinggal di tempat ini.”
Kata Sena yang berjalan di depanku lalu berhenti di sebuah sel yang kecil dan gelap.

“Hei, aku adalah pahlawan yang menyelamatkan kota ini, 'kan? Yang benar saja? Kau ingin memasukkanku ke dalam sel? Apa kau serius?
Aku sangat ketakutan setelah melihat sel penjara itu. Aku mencoba merayu Sena untuk mendapat kepercayaannya, tetapi ....

Aku akan menginterogasimu besok, tinggallah di sini untuk hari ini.”
Sena tidak menjawab pertanyaanku dan mengabaikanku. Dan seketika para pengawal mendengar perintahnya, mereka memasukkanku ke dalam sel. Lalu Sena berbalik arah dan meninggalkanku bersama para pengawal.




“Hei! Tunggu ! Hei …! Hei …. Yang benar saja ....”
Di dalam sel yang gelap dan dingin, aku menggenggam jeruji besi dengan kedua tanganku, dan mulai panik karena kejadian ini.

.... Padahal sampai pagi ini, aku masih bisa duduk santai di kediamanku.
Kenapa tiba-tiba jadi seperti ini?
Tidak tahu apa yang harus dilakukan, aku melihat sekeliling sel. Aku menemukan beberapa karpet di lantai yang dingin, toilet di pojok ruangan dan sebuah jendela berjeruji besi, hanya itu saja.

Ini sangat tidak adil. Memperlakukan orang yang telah menyelamatkan kota seperti ini sangat keterlaluan. Kemudian aku duduk dan memeluk kedua kakiku sembari menundukkan wajahku di antara kedua kakiku.

Aku tahu peraturan di dunia ini sangat tidak masuk akal dan dunia ini juga sangat berbahaya. Tapi aku tidak menyangka akan jadi seperti ini.

Kalau dipikir-pikir, kehidupanku yang dulu sebagai NEET sangatlah indah. Aku bisa tidur sampai siang hari di dalam ruangan yang hangat, dan menghabiskan sepanjang hari bermain game setelah bangun tidur. Bisa makan makanan yang telah disiapkan oleh orang tuaku, bisa tidur dan bangun kapan pun semauku, benar-benar hidup yang nikmat tiada tara.

Tetapi setelah datang ke dunia ini, aku harus hidup dengan melalui berbagai cobaan dan kesulitan setiap harinya. Aku juga tidak tahu apa-apa tentang dunia paralel ini, susah cari pekerjaan yang layak dan bahkan pernah bekerja di bagian industri jasa namun tidak berjalan lancar.

Aku harus bekerja banting tulang dan tidur di kandang  kuda setiap malam. Ditambah lagi, aku harus menabung serta mengurusi ketiga gadis gila itu. Dan terbebani oleh hutang-hutang mereka …!
Semakin aku memikirkannya, membuatku naik darah saja. Tunggu saja sampai aku keluar dari sini, kalian semua!

…. Tetapi ….
“Aku ingin pulang ... aku sudah muak, aku ingin kembali ke Jepang ....”
Seketika aku ingat tujuan awalku di dunia ini, yaitu kembali ke Jepang.

Dunia ini menganut sistem feodalisme, atau sekarang lebih dikenal dengan istilah masyarakat feodal. Dan kini aku tengah menjadi terdakwa di pengadilan. Tidak ada yang bisa membantuku, salah sedikit saja, bisa-bisa aku dihukum mati.
Keadaanku saat ini benar-benar suram, ditambah berada di dalam sel yang gelap ini membuatku semakin khawatir. Kemudian di waktu yang sama ....

Ketika aku hendak menangis di dalam sel, aku mendengar suara langkah kaki sedang mendekatiku dari kejauhan.

“Hei, aku tidak akan melawan, jadi bisakah kalian sedikit lebih lembut?!
“Diam, sampah! Berjalanlah lebih cepat!”
Bersamaan dengan berdentingnya suara baju zirah, terdengar suara lain yang berisik.

Nampaknya ada tahanan lain yang akan ditahan di dekat selku.
.... Eh, tunggu dulu. Hanya ada satu sel di sini.
Ayolah, aku tidak ingin berbagi sel dengan kriminal yang tidak kukenal itu!
“Cepat masuk! Ya ampun, berapa kali kau ingin kembali ke sini? Ini itu penjara bukan tempat tinggalmu. Kali ini ada seseorang yang ditahan sebelummu, jadi jangan berkelahi.”

Oke, oke, aku mengerti. Maaf atas keributan tadi …. Eh, bukankah kau Kazuma? Apa yang kau lakukan di sini?”

Seseorang yang memasuki sel ternyata adalah petualang berandalan yang terkenal di kota, si Dust.

“Hei, suatu kebetulan bisa bertemu denganmu di sini! Jadi, kenapa kau bisa ditahan?”
Setelah penjaga pergi, Dust yang terlihat gembira, tanpa alasan tiba-tiba bertanya kepadaku.

“Bukan apa-apa, mereka hanya berpikir kalau aku adalah seorang teroris. Karena selama pertarungan melawan Destroyer, akulah yang memberi perintah untuk menteleportasikan inti Destroyer yang hendak meledak itu. Pada akhirnya, ternyata benda itu terkirim ke rumah Tuan Tanah dan meledakkan seluruh rumahnya.”
Mendengarku berkata seperti itu, Dust langsung tertawa.
“Wahaha, kau memang hebat, Kazuma! Sudah bau tanah, sikapnya semena-mena pula Tuan Tanah itu! Kerja bagus! Wahaha, dia pantas mendapatkannya!”

“Hei, tunggu sebentar, aku tidak sengaja melakukannya! Aku melakukannya bukan karena aku punya dendam terhadap Tuan Tanah atau semacamnya! Dan terlebih lagi ... aku penasaran, apa yang kau lakukan di sini, Dust?”

Dari ucapan para penjaga, nampaknya dia sering masuk ke sini.

“Aku? Bukan apa-apa. Aku dengar bayaran atas mengalahkan Destroyer sudah cair, jadi aku makan dan minum sepuasnya, meninggalkan hutang di mana-mana, kupikir aku bisa melunasinya dengan bayaran itu. Aku kira bayarannya akan cukup besar, jadi aku sekalian meminjam uang untuk berjudi. Tapi pada akhirnya, bayaran yang kudapat lebih sedikit dari yang kukira dan aku tidak bisa melunasi semua hutangku. Tanpa uang sepeser pun, aku harus tidur di kandang kuda, di tambah musim ini sedang musim dingin. Aku pikir dijebloskan ke sini lebih baik. Karena aku tidak akan mati kedinginan dan bisa dapat makanan gratis, tanpa perlu bayar makan di tempat makan, dan tentu saja para penagih tidak bisa mengejarku sampai kemari.

Orang ini benar-benar hidup seperti namanya.
<TL Note: Namanya Dust aka debu, mungkin maksudnya menjalani hidup layaknya debu yang terhembus ke sana kemari, serampangan gitu.>

Mendengar cerita penyesalan dari berandalan Dust membuat mataku terbuka dan merasa lebih baik terkurung di penjara ini.

<< SebelumnyaSelanjutnya >>

0 komentar:

Post a Comment